~ It's simple. Just say what you want (Don't say what you don't want)... ~

Saturday, September 18, 2010

Mengalir pulang





Suatu sore seorang pengelana —pendamba kecerahan batin— duduk di tepian sebatang sungai. Ia tampak letih. Setelah sekian lama mencari dan mencari, menemui banyak orang yang dianggap guru, mengunjungi berbagai tempat yang dianggap suci oleh banyak orang, membaca bebagai kitab, belum juga ia menemukan cahaya kecerahan yang didambakannya.

Dalam duduk heningnya itu, tiba-tiba ia terperanjat, dikejutkan oleh suara si sungai. Ya ... si sungai. Dia hampir tak percaya kalau sungai ini bisa bicara, dan bertanya kepadanya: “Apakah seseorang memang mesti sedemikian resahnya akan kecerahan batinnya?”

“Ah ... kamu berkata apa?”, tanya si pengelana dalam kagetnya.

“Apakah seseorang memang mesti sedemikian resahnya akan kecerahan batinnya?”, ulang si sungai lirih.

“Memangnya kamu tahu apa tentang kecerahan batin?”

“Mungkin aku tak tahu apa-apa tentang kecerahan yang engkau dambakan itu,” sahut si sungai, “tapi aku tahu betul satu hal dalam hidupku.”

“Apa itu?”, tanya sang pengelana bersemangat.

“Kemanapun aku berbelok, aku mengalir pulang ke rumahku.”

Semenjak kejadian itu, siapapun menanyai sang pengelana itu tentang siapa gerangan Gurunya, ia selalu menjawab pasti: “Si Sungai!”

No comments:

Post a Comment