~ It's simple. Just say what you want (Don't say what you don't want)... ~

Sunday, September 5, 2010

ATAS NAMA NABI MUHAMAD (HADIST)

Hai Nabi , sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi ,dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan , “ Al Ahzab ; 45 .

Nabi Muhamad adalah seorang utusan Allah ( Rasul bagi bangsa Arab ) yang sekaligus juga merupakan seorang Nabi yang terakhir ( Nabi bagi seluruh umat manusia ), Qs Al Ahzab ; 40dari kitab yang terakhir diturunkan Allah bagi seluruh umat manusia di dunia sampai kelak kiamat yaitu Al Qur’an .Allah berfirman tentang mengapa diturunkan seorang Nabi “ Manusia itu adalah umat yang satu setelah timbul perselisihan ,maka Allah mengutus para Nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan benar ,untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan…” , Qs Al Baqarah ; 213. Amal perbuatan (as sunah ) yang wajib kita ikuti dari Nabi Muhamad adalah rukun Islam karena itu merupakan karunia Allah kepada beliau yang tidak tertulis secara detil tata caranya /aturannya di dalam Al Qur’an .
Penyesatan terhadap umat Islam terjadi sejak masa pemerintahan Abbasiyah hingga sekarang adalah dengan mengadakan hukum yang mengatas namakan As sunah / ucapan – ucapan Nabi Muhamad .Hadits adalah as sunah yang ditulis padahal Nabi Muhamad sendiri melarang siapapun menulis as sunahnya .Beliau hanya mengijinkan untuk diriwayatkan saja ,demikian diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu Said Al Khudri :
- Bersabda Rosulullah Muhamad : Janganlah kamu tuliskan ucapan –ucapanku (As sunah) ! Siapa yang menulis ucapanku selain Al Qur’an ,hendaklah dihapuskan ,dan kamu boleh meriwayatkan perkataan – perkataan ini .Siapa yang dengan sengaja berdusta terhadapku maka tempatnya adalah neraka ”. Mukadimah Al Qur’an Al Mush Haf Arab Saudi bab Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan , Terbitan Penaung Umum Al Mujamma (Lembaga Percetakan Al Qur’an Raja Fadh) .
- Nabi mengadakan peraturan ,yaitu Al Qur’an saja yang boleh dituliskan Selain dari Al Qur’an yakni hadist atau pelajaran yang mereka dengar dari mulut Nabi ,dilarang menuliskannya .Mukadimah Al Qur’an terbitan MENKO urusan Agama th 1965 bab Sejarah pemeliharaan kemurnian Al Qur’an .
Mengapa Nabi Muhamad melarang menulis As sunahnya (hadist) hal ini adalah agar umat Islam mengembalikan semua permasalahan dalam berakidah (selain rukun Islam) kepada Al Qur’an sebagai dasar hukumnya dan ini sesuai dengan perintah Allah di surat Al Maidah ; 44 ,“Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah ,maka mereka itu adalah orang –orang yang kafir ”. juga di surat Al Maidah ; 49 ,“Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah ,maka mereka itu adalah orang yang zhalim “ .
Sekarang ini sangat banyak sekali bahkan hampir semua amalan manusia selalu berdasarkan pada hadits .Dan sangat ironis umat Islam mulai melupakan Al Qur’an dan menggantinya dengan hadits .Padahal sebagian besar hadits –hadits yang muncul di masyarakat saat ini sangat bertentangan dengan Al Qur’an .Inilah sebenarnya merupakan penghinaan kepada Nabi Muhamad dan fitnah yang sangat keji ,karena Nabi Muhamad itu bukanlah orang kafir yang tidak taat terhadap firman – firman Allah yang ada di dalam Al Qur’an .
Sangat banyak sekali penyesatan – penyesatan yang terjadi di Islam yang mengatasnamakan Nabi Muhamad ,diantaranya adalah : penulisan nama Muhamad yang disejajarkan dengan Allah ,pengkhultusan terhadap terhadap Nabi Muhamad yang terlalu berlebihan padahal di dalam Al Qur’an banyak sekali firman – firman Allah yang menceritakan tentang Nabi Muhamad dengan tujuan agar umat Islam tidak menjadikan Nabi Muhamad sebagai tuhan yang menggantikan Allah seperti yang telah terjadi pada kitab – kitab Allah yang lain ,inilah diantaranya firman – firman Allah yang berhubungan dengan Nabi Muhamad : Ali Imran ; 144 “Muhamad itu tidak lain hanyalah seorang rasul …” ,Al Ahzab ; 52 larangan Allah kepada Nabi Muhamad mengawini perempuan lagi ,Abasa’ ; 1 – 11 teguran Allah karena Nabi Muhamad lebih mengutamakan penguasa dalam berdakwah .

No comments:

Post a Comment