~ It's simple. Just say what you want (Don't say what you don't want)... ~

Saturday, June 18, 2011

Mohon ampun jika hamba masih teramat sering lalai


Setiap gerak langkah hidupku adalah Tuhan...desah nafasku...denyut nadiku...detak jantungku...semua adalah milikMu...Tuhan...
Mohon ampun jika hamba masih teramat sering lalai menjagaNya...

Betapa indahnya mengetahui bahwa nasihat Tuhan itu tersedia bagi kita! Apabila anda sudah kehabisan tenaga dan kehabisan akal, apabila anda sudah benar-benar memutar otak namun tidak juga menemukan jalan keluar, apabila anda mengalami jalan buntu dalam kehidupan ini dan tidak tahu kemana lagi anda harus pergi, ingatlah bahwa Tuhan adalah Penasihat Ajaib! Datanglah kepada-Nya. Serahkan masalah anda kepada-Nya.


Dalam ruang kalbu kugapai diri-MU
Kini tumbuh cinta suci dari-MU
Semenjak hadir-Mu di hari' ku
Dari janji terpatri dalam kesetiaan-MU
Ku tak mampu menepis semua rasa
...Semua menjadi sebuah keindahan
Dalam rasa yang KAU berikan
Terima rasaku dalam relung hati-MU


*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨......
»»  READMORE...
READ MORE - Mohon ampun jika hamba masih teramat sering lalai

Manunggaling Kawula Gusti ......









Manunggaling Kawula Gusti bukan metafisik ataupun ritualistik.
Manunggaling Kawula Gusti bukan skeptik ataupun dogmatik.

Upacara dan ritual hanya sekadar perayaan yang membantu mengilhami kita, namun tidak bisa memberi kita Kebijaksanaan dan kebahagiaan sejati.

Manunggaling Kawula Gusti adalah ajaran sejati bagi semua makhluk dan dapat dipraktekkan dalam masyarakat luas, sama sekali tidak memihak dan benar-benar bersifat universal..

Adalah Guru Sejati yang mendorong kecerdasan kita untuk bertanya dan meyakini adanya potensi tertinggi dari setiap individu.

Guru Sejati tidak hanya menganjurkan untuk menghentikan semua kejahatan dan melakukan semua kebaikan, tetapi juga mengajarkan pemurnian pikiran yang merupakan akar dari segala kebaikan dan kejahatan, serta sebab dari penderitaan maupun kebahagiaan sejati.

Dari sisi intelektual dan filsafat Manunggaling Kawula Gusti tumbuh dalam kebebasan berpikir dan bertanya yang tidak ada bandingannya dengan filsafat besar dunia lainnya.

Adalah Guru Sejati begitu penuh toleransi, Guru Sejati tidak memerintah, tapi menasihati.

Manunggaling Kawula Gusti dipenuhi semangat kebebasan bertanya dan toleransi.

Manunggaling Kawula Gusti adalah ajaran tentang keterbukaan pikiran dan hati yang simpatik, yang menerangi dan menghangatkan segenap semesta dengan sinar ganda Kebijaksanaan dan Welas Asih, memancarkan sinar keramahan pada setiap makhluk dalam perjuangan mengarungi samudera kelahiran dan kematian.

Kebenaran adalah sesuatu yang terbuka bebas untuk ditemukan oleh semua makhluk. Jika kita mempelajari kehidupan kita bisa melihat bahwa segala sesuatu terbuka untuk setiap orang.
Tidak ada rahasia dalam Manunggaling Kawula Gusti.

Guru Sejati adalah guru kebenaran terbesar. Manunggaling Kawula Gusti adalah pendidikan yang sempurna tentang kita dan semesta tempat kita tinggal. Manunggaling Kawula Gusti adalah ajaran yang melampaui pengetahuan duniawi, mengenai Kebijaksanaan tertinggi menuju perwujudan kebahagiaan sejati.

Manunggaling Kawula Gusti adalah satu-satunya ajaran yang dibabarkan bagi umat manusia melalui pengalaman, pencapaian, Kebijaksanaan, dan Pencerahan. Ajaran ini berakar dari pengalaman, bukan kepercayaan yang membabi buta. Masalah manusia harus dipahami melalui pengalaman manusia dan diatasi dengan pengembangan nilai-nilai manusia yang luhur. Manusia harus menemukan pemecahan melalui pemurnian dan pengembangan pikiran manusia.

Guru Sejati adalah perwujudan segala kebajikan yang diajarkan-Nya. Ia mewujudkan seluruh ucapan-Nya dalam tindakan. Tanpa kenal lelah Ia membabarkan kebenaran dan menjadi teladan yang sempurna. Tak pernah Ia menampakkan kelemahan atau nafsu dasar manusia. Kualitas Moralitas, Kebijaksanaan, dan Welas Asih-Nya adalah yang paling sempurna sepanjang sejarah pengetahuan dunia.

Manunggaling Kawula Gusti mewakili puncak tertinggi dari pengembangan spiritual yang dicapai, mengajarkan bahwa semua orang bisa mencapai kesempurnaan sejati.

Manunggaling Kawula Gusti adalah ajaran yang menggunakan nalar dan tidak memakai unsur ketakutan untuk mendesak orang lain dalam segala cara supaya percaya. Guru Sejati mengajarkan kita untuk menjadi baik bukan karena takut akan ancaman api neraka atau karena imbalan surga.

Guru Sejati tidak menjanjikan kebahagiaan surga, imbalan, atau keselamatan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Bagi-Nya, agama bukanlah suatu tawar-menawar tapi suatu jalan hidup mulia untuk mencapai Pencerahan dan keselamatan untuk diri sendiri dan orang lain. Manunggaling Kawula Gusti tidak menginginkan pengikut-Nya untuk percaya secara membuta. Manunggaling Kawula Gusti menginginkan kita untuk berpikir dan paham oleh diri kita sendiri.

Penemuan ilmiah belakangan ini tidak pernah bertentangan dengan Guru Sejati karena metode dan ajaran Manunggaling Kawula Gusti bersifat ilmiah. Asas-asasnya dapat dipertahankan dalam keadaan apa pun tanpa mengubah gagasan-gagasan dasarnya. Ajaran Manunggaling Kawula Gusti dihargai oleh para cendekiawan, ilmuwan, pemikir hebat, ahli filsafat, kaum rasionalis, bahkan pemikir bebas, sepanjang masa.

Jangan melihat kesalahan orang lain, apa yang sudah atau belum dikerjakan oleh orang lain. Sadari apa yang sudah diselesaikan atau yang belum dilakukan oleh diri sendiri. Berbicara lah selalu dengan nada yang lembut, baik, sopan dan bijaksana.
»»  READMORE...
READ MORE - Manunggaling Kawula Gusti ......

Friday, June 10, 2011

"Tuhan, apa yang Engkau lakukan?"

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di atas lantai melihat ke atas dan bertanya apa yang sedang ibu lakukan. Dia memberitahu bahawa dia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku katakan kepada ibu bahawa apa yang aku lihat dari bawah adalah benang-benang yang berserabut.

Ibu hanya tersenyum memandang aku dan berkata dengan lembut:

"Anakku, teruskanlah permainanmu dulu sementara ibu menyelesaikan sulaman ini. Setelah selesai nanti, ibu akan panggil kamu dan ibu dudukkan di atas pangkuan ibu dan kamu akan dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku hairan mengapa ibu menggunakan benang hitam, putih dan bermacam warna lainnya, begitu berserabut pada pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku terdengar suara ibu memanggil:

"Anakku, mari ke sini dan duduklah di pangkuan ibu."

Waktu itu aku hairan dan kagum melihat corak bunga-bunga yang indah yang berlatar belakangkan pemandangan matahari yang sedang terbit, kelihatan sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya kerana apa yang aku lihat dari bawah tadi hanyalah benang-benang yang berserabut.

Kemudian ibu berkata:

"Anakku, dari bawah memang nampak berserabut dan tidak ketentuan tapi kamu tidak menyedari bahawa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, suatu pola bercorak, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan apa yang ibu lakukan sebenarnya."

Seringkali selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Tuhan:

"Tuhan, apa yang Engkau lakukan?"

Dia menjawab:

"Aku sedang menyulam kehidupanmu."

Lalu aku sering membantah:

"Tetapi nampaknya kehidupan ini berserabut, benang-benangnya banyak yang hitam, kenapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"

Kemudian Tuhan menjawab:

"AnakKu, kamu teruskan pekerjaanmu dan Aku juga menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga untuk mendudukkan kamu di pangkuan-Ku dan kamu akan melihat rencana yang indah dari sisi-Ku."

Kita seringkali melihat rangkaian peristiwa dalam kehidupan kita seperti benang sulaman yang tidak teratur, berserabut dan kusut. Serangkaian persoalan pelbagai yang datang bertubi-tubi; kesedihan, kemalangan, bencana, kesusahan dan pertentangan. Seringkali kita melihat kehidupan kita begitu rumit dan tidak ketentuan. Tetapi semua itu kerana kita melihat "bahagian bawah suatu sulaman".

Betapapun rumit dan sulitnya keadaan hidup kita selama ini, yakinlah bahawa itu semua akan membentuk "gambar indah" bagi diri dan kehidupan kita, jika kita dapat melihat dari "bahagian atas sulaman".

Tuhan merencanakan dan "menyulam" sesuatu yang indah dan terbaik kerana Tuhan itu baik. Oleh kerana itu, jalanilah kehidupan kita dengan penuh keyakinan atas karya dan kebaikan Tuhan.

Apa yang kau alami kini mungkin tak dapat engkau mengerti
Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri..

Tuhan tak akan memberi ular beracun pada yang meminta roti
Cobaan yang engkau alami tak akan melebihi kekuatanmu

Tangan Tuhan sedang merenda suatu karya yang agung mulia
Saatnya kan tiba nanti, kau lihat pelangi kasih-NYA ,

Rahayu ~ Kp Karyonagoro
»»  READMORE...
READ MORE - "Tuhan, apa yang Engkau lakukan?"

--Syari'at--Thariqah--Hakekat--Ma'rifat--

Syari'at = Syar'i = Aturan maksudnya adalah hukum-hukum yang mengikat termasuk didalamnya doktrin keagamaan, sebagai jalan awal pelaku spiritual.

Thariqah = Thariq = Jalan maksudnya adalah menjalani syari'at dengan penuh kesada...ran dan ketaatan total, bukan karena terpaksa atau dipaksa.

Hakekat = Haq = Kebenaran maksudnya seiring laku spiritual yang terus dijalani, maka kesadaran mulai terbangun, hijab-hijab mulai terbuka, dan makna sejati dari aturan-aturan syari'at yang mengikat mulai diketahui.

Ma'rifat = 'Arif = Paham maksudnya Menyadari kebenaran Sejati, Bangunnya Kesadaran Sejati, dan semua jalan sudah ditinggalkan karena Yang Menyembah dan yang DIsembah, sudah berpadu dalam keillahian.


proses...proses...

Upakara adalah istilah ajaran Hindhu Bali yang bisa disamakan dengan Syari'at. Susila adalah istilah ajaran Hindhu Bali yang bisa disamakan dengan Thariqah,

Tattwa adalah istilah ajaran Hindhu Bali yang bisa disamakan dengan Hakekat.

Diatas itu semua, jika mutiara sudah ditemukan, tak ada istilah yang tepat. Namun lazimnya dalam tassawuf disebut Ma'rifat. Tahapan dari hal yang paling dasar menuju puncak spiritualitas ini mau tidak mau harus dijalani oleh setiap manusia. Diatas puncak sana, maka lepas, lepaslah semua jalan itu dari diri yang sudah illahi.

Ummat Hindhu sudah memahami, bahwa dipuncak sana, diseberang pulau kebahagiaan sana, semua perahu harus ditinggalkan. Ummat Buddhis juga memahami, di tanah seberang yang abadi sana, maka dharma-pun harus dilepaskan. Namun sayangnya, hanya s...edikit ummat Islam dan Kristen yang memahami ini. Mau disini atau disana, perahu agama tetap saja mereka akan bawa. Inilah yang menyebabkan Syeh Siti Jenar di cap sesat manakala beliau sudah melepaskan semuanya, bahkan agama sekalipun.

Tanpa dikurung BAJU AGAMA pun orang bisa dan boleh berkomunikasi dengan Tuhan. Dan jika kita sudah BERBAJU AGAMA, pada titik akhir keimanan, kitapun mesti belajar untuk bisa membebaskan dari semua itu. Kembali TELANJANG. Barangkali kt memang butuh LABEL asketik. Tapi sayang.. mereka mencari patokan² identitas lahiriah , ingin eksistensinya diakui paling BENAR,


Nanti disuatu saat, seiring kesadaran yang meningkat, maka mereka akan tahu, siapa dan apa TUHAN itu sebenarnya...
Orang Jawa tuh kadang ungkapannya ces pleng, lho. Kita seringkali mendengar atau mengucapkannya, namun yah hanya sekedar mendengar atau mengucapkan. Dalam hal pelepasan ini, sering sekali orang tua Jawa dulu bilang " Lahir neng donya wuda o...ra nggawa apa-apa, mbesuk yen mati yo kudu mangkono." (Lahir didunia telanjang bulat tidak membawa apapun, kelak jika meninggal yah harus seperti itu juga.) Keterikatan pada istri/suami, pada anak, pada orang tua, pada kesenangan duniawi bahkan pada agama itu sendiri, suatu saat harus dikikis. Hanya satu hal yang musti menjadi fokus kita, KEBENARAN SEJATI, PENCERAHAN SEJATI, ALLAH ITU SENDIRI.

------------Point Penting---------------

Sayangnya, ummat Islam dan Kristen tidak bisa memahami kondisi PELEPASAN ini. Ibarat sakit, selamanya mereka mau memakan obat. Ibarat menyeberangi sungai, walau sudah sampai diseberang sana, perahunya masih tetap hendak dibawa dan dipegang.... Ibarat makan kacang kulit, walau sudah menemukan isinya, kulitnya hendak ditelan sekalian...Hanya sedikit dari kaum muslim dan Kristen yang memahami hal ini, termasuk Syeh Siti Jenar dan Bunda Theresa. (Banyak orang Islam kebingungan melihat figur Syeh Siti Jenar. Dikarenakan mereka tidak paham kondisi PELEPASAN ini.
»»  READMORE...
READ MORE - --Syari'at--Thariqah--Hakekat--Ma'rifat--

Analogi tingkat kesadaran manusia dlm JAWA

Ada sebelas susunan tembang Macapat di Jawa. Sebelas tembang tersebut adalah analogi tingkat kesadaran manusia. Urutannya adalah sbb :

1. Mijil : Keluar, yaitu Lahir didunia dengan kesadaran sesuai hasil kehidupan masa lalu kita.

2. Maskumambang : Bagai emas yang muncul yaitu Kesadaran balita, dimana dunia terlihat penuh kegembiraan semata.

3. Sinom : Kesadaran masa remaja/NOM. Dimana dunia dianggap tantangan. Kesadarannya ada pada tataran ingin mencoba segala sesuatu.

4. Asmaradana : Terpikat cinta yaitu Kesadaran membutuhkan sosok yang bisa dijadikan teman seperjalanan.

5. Kinanthi : Mencari pendamping - Kanthi artinya bergandengan) : Kesadaran membutuhkan untuk bersandar pada sesuatu, baik itu sokongan derajat, pangkat, istri dan sosok Tuhan.

6. Durma : Kesadaran untuk mulai mencari kebahagiaan ruhaniah – munDUR

7. Dhandhanggula : Kesadaran bahwa dunia ini ternyata illusi yang manis, bagai burung gagak hitam /Manuk Dhandhang yang menjemukan namun sangat melenakan/manis)

8. Pangkur : Kesadaran mulai mengejar kebahagiaan sejati dan mungkur/membalikkan diri dari segala keterikatan duniawi.

9. Gambuh : Kesadaran ‘Mbuh’ atau ‘Tidak peduli’, suatu kesadaran yang sudah bisa lepas dari semua keterikatan duniawi, bahkan agama itu sendiri.

10. Megatruh : Saat-saat akhir hidup manusia/ Megat Roh alias berpisah dengan Roh, dimana diharapkan Kesadaran sudah mampu lepas dari semua keterikatan

11. Pocung : atau Pocong atau Mati. Yaitu Kesadaran bahwa dirinya sudah selesai menjalani satu siklus kehidupan, dan masih ada siklus kehidupan selanjutnya demi kembali meningkatkan Kesadarannya lebih tinggi lagi.


di dalam fengshui itu disebut 12 sikulus mas - lahir - bayi - kanak kanak - dewasa - soak - sakit - mati - kubur - musnah - janin - dalam kandungan... proses nya sama dan pengertian sama ., cuma beda terminologi....

»»  READMORE...
READ MORE - Analogi tingkat kesadaran manusia dlm JAWA

Cerita FIKSI Tuhan, Iblis dan Buddha.

Allah dan Iblis tengah gontok-gontokan. Untung ada Buddha yang menengahi
(Cekidot)


Suatu senja, di jam jam padat pengunjung Blogernas dan Blogernas Forum. Entah ada angin apa, Buddha pingin kongko kongko dengan Tuhan dan Iblis.
...
Buddha:

(sambil melipat jubahnya, karna takut jatuh kalau jalan bisa kesandung jubahnya sendiri)
Selamat senja pak Tuhan…. Iblis ada?

Tuhan:

Selamat senja juga Buddha, manusia aneh kau ini. Mengapa kau bermaksud mencari Iblis tapi berkunjung ke kerajaanku…?

Buddha:

Oh maaf pak Tuhan, saya sengaja lewat kerajaan Anda, karena walau bagaimanapun anda kan masih saudaraan dengan Iblis. Bahkan katanya dulu pak Tuhan yang menciptakan Iblis.

Tuhan:

Tapi Iblis sudah kucampakkan ke neraka. Biar dia membangun kerajaan gelap penuh dosanya di sana. Anak itu, dari dulu tak pernah mau tobat. Semakin hari kelakuannya semakin menjadi jadi. Semua nabi nabiku dicobainnya. [disensor] yang penuh cinta kasih itu juga. Muhammad juga… Entah apa maunya anak itu. Sekarang dia sedang mencetak Dajjal… ah… Aku sudah habis pikir entah bagaimana harusnya menghadapi Iblis celaka itu.

Buddha:

Sabar sabar….Amitabha…. Seperti orang tua yang menghadapi anaknya yang bandel. Tidakkah pak Tuhan bisa maklum bahwa sudah memang begitu kelakuan para remaja itu. Manusia seperti saya menyebutnya masa akil balik. Jadi semua serba dicurigai, melawan, memberontak, bikin onar… tak jarang manusia manusia seperti saya yang jadi korban.


Dari kejauhan, seperti kelelawar yang sayapnya bolong bolong Iblis terbang mendekati kerajaan Tuhan.

Iblis:

Sembah sujud ananda pada Mu Tuhanku…. Eh, siapa ini laki-laki yang wajahnya kaya perempuan?

Buddha:

Ah, kau menggodaku pak Iblis. Aku rindu senda guraumu…. Wajahku memang begini, lemah lembut dan gemulai. Tapi aku laki-laki tulen kok… paling tidak aku sudah pernah punya anak, namanya Rahula.

Iblis:

Hahahahaha tapi kau benar benar laki-laki tak tahu diuntung pak Buddha. Binimu cakep, bahenol, putri raja, yang kau pinang setelah menang sayembara. Kasihan si Yasodhara itu. Sudah kau genjot enak enak, mengandung benih lendirmu 9 bulan, setelah kau bosan kau tinggalkan….

Buddha:

Iya benar, aku mengaku salah. Aku memang laki-laki tak bertanggung jawab. Ayahku Suddhodana akhirnya yang kena getahnya. Dia capek deh… ngurusin anak istriku.

Iblis:

Nah… Tuhanku. Anda lihat sendiri. Aku yang kau musuhi kau buang ke neraka tak sekalipun meninggalkan anak istriku. Aku menyembahmu siang dan malam. Tapi mengapa kau sebagai ayah penciptaku, kakanda Tuhanku… begitu kejam menjolimiku?

Tuhan:

Jangan kau dengan kata-katanya wahai Buddha, manusia yang mengajak orang menyembah berhala dirimu! Begitulah kau lihat!!! Bagaimana Iblis ini mau kumaafkan? Berbeda denganmu yang setelah menjadi Buddha dan baru saja kau mengaku salah. Kau membuat peraturan untuk melarang manusia mana saja yang mau menjadi pengikutmu menjadi bhiksu, tak boleh kalau tak ada izin dari keluarga. Tapi kalu lihat Iblis ini. Dia tidak pernah sadar! Kesalahannya melawan perintahku. Perintah yang sangat gampang sebenarnya. Hanya sujud pada Adam. Bukannya mau sujud, dia malah bersumpah akan mencobai semua keturunan Adam.


Tuhan mencak mencak.... kakinya dihentak hentakkan. Di Bumi terjadi gempa bumi... banyak yang mati.

Iblis:

Jangan sembarang tuduh kau Tuhan! Kau ini memang benar benar tidak konsisten. Bukannya Kau yang mengikat kami semua ciptaaMu dengan kalimat ‘Tiada Tuhan selain diriMu… jangan sembah illah lain selain Aku….” Lalu mengapa kau mencobaiku dengan perintah menjebak untuk memberhalakan Adam?

Tuhan:

Kau dengar sendiri pak Buddha. Bagaimana aku bisa memaafkan mahluk yang satu ini?

Iblis:

Itulah sifatMu yang jelek Tuhan. Entah berapa ribu kata sudah kau hasut manusia untuk memusuhiku. Kau gosipin aku sebagai pembawa mereka ke jurang kemungkaran. Taurat, Zabur, Injil, Quran….. Semuanya berisi gosip dan fitnah yang Kau teriakkan untuk menjelek jelekkanku.

Coba kau pikir, adakah aku pernah menghasut, menyebar fitnah, menggosipi diriMu pada manusia? Aku mau bukti tertulis. Kitab! Bukan omong kosong yang kau sebarkan untuk membuat manusia membenciku. Itu semua versiMu… aku tidak separah Kau dalam membuat bingung manusia.

Buddha:

Halah…. Sudah sudah…. Saya datang kemari hanya mau silahturahmi kok… Hanya mau sebar undangan ke pesta ulangtahun, peringatan saya menjadi Buddha dan waktu matinya saya, yang oleeh kebanyakan umat umat saya dirayakan sekaligus dalam hari raya Waisak.

Tuhan:

Tanggung pak Buddha. Aku mau menyonyos mulut berbisa si Iblis ini pakai solder listrik… tunggu!

Iblis:

Jangan bodoh Tuhanku! Tak ada panas yang melebihi neraka yang Kau berikan padaku. Solder listrik hanya geli geli lah… aku sudah berlatih jutaan tahun di neraka untuk menghadapi panas. “kau kedinginan di sini manis?” (Iblis bertanya penuh kasih pada Dajjal yang menyusu di pelukannya)

Dajjal:

Ho oh… tapi badan papa anget kok….

Tuhan:

Terkutuklah kau Iblis. Kutambah LPG untuk menggosongkan kau di neraka jahanam. Yang 3 kilo biar menjadi BOM di sana!

Iblis:

Aku tak takut padamu hei Tuhan. NgomongMu dari dulu tak konsisten. Tukang gosip terbesar sepanjang sejarah! Yang kau gosipi hanya aku lagi…. Apa kau terobsesi pada diriku? Anakku yang cakep si Dajjal ini punya tanduk…. Anakmu?.... cuman pakai cawat! Kekasihmu itu…. Hahahahaha dimana kau sembunyikan dia?

Buddha:

Sudah sudah….. Yang tua sayangilah yang muda. Didik mereka dengan cinta kasih agar bisa seiring kedewasaannya nanti menjadi seperti diriMu. Jadikan diriMu teladan bagi siapa saja.

Dan kau Iblis yang muda. Sesekali ikut kursus kepribadian. Belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan yang tua! Jangan asal nyerocos saja. Apa sih susahnya sujud pada Adam? Yang aku tangkap kau termasuk yang paling terdogma! Sujud saja tak mau. Kau pikir kalau kau ngotot hanya menyembah Tuhan saja, Dia akan suka? Dia melemparkanmu ke Neraka…. Setelah itu dilemparkannya lagi bom LPG 3 kilo ke neraka. Biar kau gosong!

Bukan sesembahanmu yang penting! Tapi apa yang kau sembah! Apakah kau menyembah keegoisanMu dalam fanatikmu atas Tuhanmu? Jangan bodoh! Kau perlu dari itu untuk bisa menjadi kesayanganNya.

Dan Kau juga pak Tuhan. Caramu licik juga menggaet penggemar. Kasih janji janji nikmat di sorga bagi yang mau menyembahMu. Ancam neraka jahanam bagi yang demen sama Iblis.

Mengapa kalian tidak bisa damai? Akur? Bersaing secara sehat?

Kalian berdua membuat manusia menjadi bingung! Padahal untuk hidup saja, manusia tiap menit tiap detik menghadapi sejuta masalah.

Tuhan dan Iblis: (tumben kompak)

http://forum.tempointeraktif.com/node/926
»»  READMORE...
READ MORE - Cerita FIKSI Tuhan, Iblis dan Buddha.

Friday, December 3, 2010

PENGARUH TASAWUF AL-GHAZALI DALAM ISLAM KEJAWEN



Tentang agami sebagai akronim agemaning (pakaian) iman, Islam Kejawen mengajarkan bahwa keimanan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dijahit dengan amal saleh atau amal perbuatan yang baik, yang mulia. Seseorang akan dapat mengerjakan amal perbuatan yang baik jika memiliki budi pekerti luhur, memiliki akhlak mulia.

Ajaran mengenai akhlak mulia Islam Kejawen, menurut sahabat sekaligus salah seorang guru saya almarhum ustadz Tijani Jauhari dari pesantren Al-Amien, Prenduan Madura, pada umumnya bersumber dari ajaran Al Ghazali, yang dikenal sebagai salah satu kitab kuning. Kitab-kitab klasik yang lebih dikenal sebagai kitab kuning karena kertasnya berwarna kekuningan, yang merupakan kitab-kitab rujukan utama di pesantren-pesantren Nusantara terutama di Jawa dan Madura antara lain adalah kitab Ta’limul Muta’alim (etika santri), Nashoihul Ibad (Nasihat Penghuni Dunia karya Imam Nawawi Al-Banteniy) serta tiga karya Al Ghazali yaitu Bidayah al Hidayah, Ihya Ulumuddin dan Minhajul Abidin (Menuju Mukmin Sejati).

Ajaran tasawuf Al Ghazali itu pulalah yang kemudian membentuk budi pekerti orang Jawa yang lebih mengutamakan kesalehan pribadi dibanding kesalehan sosial, serta pola hidup sederhana dan nrimo atau qanaah.

Kesalehan sosial yang lebih merupakan tanggungjawab para guru dan pemimpin negara (ulama dan umaroh) akan mudah terwujud apabila kesalehan pribadi, pola hidup sederhana dan qanaah menjadi inti dari pakaian keimanan orang perorang. Sayangnya, kesalehan pribadi itupun kini memudar tatkala pola hidup sederhana dan nrimo atau qanaah telah diluluhlantakkan oleh budaya modern yang mengutamakan materialisme. Prestasi kehidupan tidak lagi diukur dari pencapaian idiil, tetapi dari harta benda atau materi.

Akibat selanjutnya adalah rancunya, untuk tidak mengatakan rusak, budi pekerti luhur atau pun akhlak mulia. Orang tidak lagi peduli pada etika dan tata cara, melainkan hanya mengutamakan hasil. Orang tidak lagi peduli baik dan buruk sampai-sampai timbul ungkapan “Biar dari setan belang pun nggak peduli” atau “Cari yang haram saja susah apalagi yang halal”. Naudzubillah.

(Pengembaraan Batin Orang Jawa di Lorong Kehidupan : Hal 82-84
Foto kiri : Ustadz K.H. Tidjani Jauhari MA, kanan : Al-Ghazali)
»»  READMORE...
READ MORE - PENGARUH TASAWUF AL-GHAZALI DALAM ISLAM KEJAWEN