~ It's simple. Just say what you want (Don't say what you don't want)... ~

Tuesday, September 14, 2010

Bangkit dan sadarilah diri!




Suatu hari saya berdiri di tepi sebuah sungai. Saya melihat sebuah perahu-perahuan dari kertas tenggelam. Benteng-benteng dari pasir basah —yang dibangun anak-anak sehari sebelumnyapun tumbang. Setiap hari, perahu-perahu tenggelam dan benteng-benteng tumbang.

Seorang wanita datang menemui saya. Tak satupun impian-impiannya terwujud. Sehingga ia kehilangan segenap gairah hidupnya. Ia bahkan berniat bunuh-diri. Segalanya tampak sia-sia saja baginya. Sepasang matanya kelihatan tenggelam di dalam lekuk-matanya.

Saya berkata, “Siapa sih yang semua impian-impiannya terpenuhi? Semua impian pada akhirnya hanya mendatangkan kesedihan, karena, walaupun seandainya perahu-perahu kertas berlayar, seberapa jauh sih ia mampu berlayar?

“Impian-impian itu tidak salah: secara alamiah impian memang tiada ter-realisasikan. Kitalah yang keliru: bermimpi, tidur. Dengan hanya tidur, kita tak bisa mencapai apapun. Dalam jaga, kita melihat apa yang kita sangka telah kita capai, ataupun tak kita capai.

“Alih-alih melihat impian-impian, lihatlah kesujatian. Lihatlah ‘yang ada’. Ini mengantarkan pada kebebasan. Hanya perahu inilah yang nyata. Perahu ini sajalah yang akan mengantarkan Anda pada pemenuhan tertinggi dari kehidupan Anda.

“Di dalam impian-impian ada kematian; di dalam kesujatian ada kehidupan; hadirnya impian-impian berarti tidur, dan kesujatian berarti sepenuhnya terjaga. Bangkit dan sadarilah diri!

“Selama pikiran bermimpi, yang melihat impian-impian itu tidak sepenuhnya terlihat. Hanya yang melihatnyalah Yang Sejati. Hanya yang melihatnyalah ‘yang ada.’ Segera setelah kita menyadari ini, kitapun bisa menertawai perahu-perahu yang tenggelam dan benteng-benteng yang runtuh itu.”

~ Osho; “Seeds of Wisdom”.

No comments:

Post a Comment