Sunday, November 21, 2010
Saturday, November 20, 2010
Rumah Singgah
Keberadaan manusia ibarat rumah singgah
Setiap pagi pendatang baru tiba
Kegembiraan, kemurungan, kehinaan,
beberapa kesadaran sesaat hadir
sebagai tamu yang tak diundang.
Sambut dan jamulah mereka semua!
Bahkan jika mereka adalah segerombolan nestapa,
yang dengan kejam menyapu-bersih rumahmu,
mengosongkan semua perabotannya,
Tetaplah, perlakukan setiap tamu dgn penghormatan.
Ia mungkin mengosongkan diri anda
Untuk suatu sukacita baru.
Pikiran suram, aib, kebencian itu.
Temuilah mereka di pintu dgn tawa dan persilakanlah mereka masuk.
Bersyukurlah untuk apapun yang datang,
Karena masing-masing telah dikirim
Sebagai penuntun dari jauh.
[Penyair Sufi Jalaluddin Rumi]
Nubuwah Cinta [Penyair Sufi, J.Rumi]
Aku mati sebagai mineral
dan menjelma sebagai tumbuhan,
aku mati sebagai tumbuhan
dan lahir kembali sebagai binatang.
Aku mati sebagai binatang dan kini manusia.
Kenapa aku harus takut?
Maut tidak pernah mengurangi sesuatu dari diriku.
Sekali lagi,
aku masih harus mati sebagai manusia,
dan lahir di alam para malaikat.
Bahkan setelah menjelma sebagai malaikat,
aku masih harus mati lagi;
Karena, kecuali Tuhan,
tidak ada sesuatu yang kekal abadi.
Setelah kelahiranku sebagai malaikat,
aku masih akan menjelma lagi
dalam bentuk yang tak kupahami.
Ah, biarkan diriku lenyap,
memasuki kekosongan, kasunyataan
Karena hanya dalam kasunyataan itu
terdengar nyanyian mulia:
"Kepada Nya, kita semua akan kembali"
PAKAIAN KEIMANAN.
Kata agama, menurut Kamus Jawa Kuno-Indonesia, berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti doktrin atau aturan tradisional yang suci. Dalam bahasa Jawa halus atau krama inggil, agama diucapkan menjadi agami, yang juga mempunyai arti bermaksud pergi atau jalan. Agami juga merupakan akronim dari agemaning iman, yang berarti pakaian iman.
Orang hidup, menurut kedua orangtua saya, wajib memeluk agama, yaitu jalan dan sekaligus pakaian keimanan menuju Gusti Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal (Esa) lagi Maha Kuasa (Wenang). Sebagaimana lazimnya priyayi Jawa yang Islam abangan, kedua orangtua saya percaya, Tuhan dari semua umat manusia itu sama dan satu jua adanya. Agamalah yang kemudian membuat kita berbeda jalan. Ada jalan yang lurus dan dapat langsung ke tujuan, ada yang berbelok-belok, ada yang berputar-putar, keluar masuk jalan besar, jalan kecil, terjal, salah jalan dan sebagainya. Kewajiban kita hanya memberitahu dan mengingatkan, tapi tidak boleh memaksa meskipun terhadap anak kandung sendiri. Karena setiap orang, telah memperoleh peran kehidupannya masing-masing, dan anak hanyalah titipan Allah kepada kedua orangtuanya. Bukan miliknya. Lagi pula tiada paksaan dalam agama. Gusti Allah yang maha Kuasa saja tidak menetapkan semua umatnya memeluk satu agama yang sama. Apalagi kita umatnya yang lemah. Justru perbedaan itulah yang akan menguji manusia, siapa yang taat kepada Gusti Allah dan siapa yang tidak. Bukankah Tuhan sudah menciptakan surga dan neraka? Baik dan buruk, lapar dan kenyang, panas dan dingin? Semuanya berpasangan. Surga dan neraka diciptakan untuk diisi.
Marilah kita berupaya untuk menjadi penghuni surga tanpa mengklaim diri sebagai pemegang kunci surga.
Demikianlah agama atau agami yang berarti jalan menuju Tuhan menurut keyakinan Islam Kejawen. Secara historis kultural, pemahaman tentang jalan menuju Tuhan ini bisa dimaklumi karena orang Jawa mempelajari Islam dari literatur dan praktek-praktek kehidupan sufistik terlebih dahulu, baru menyusul kemudian mempelajari syariat dengan fikihnya.
PENGEMBARAAN BATIN ORANG JAWA DI LORONG KEHIDUPAN : hal 80.
Wednesday, November 17, 2010
Nasehat IBLIS kepada anak²nya
KERAJAAN IBLIS : sebuah kritik ke dalam
Kerajaan iblis adalah sebuah kerajaan, yang digambarkan dalam peribahasa jawa sebagai: ''gemah ripah loh jinawi, opo kang sarwo tinandur dadi'' (subur tanahnya, sehingga apa saja yang ditanam pasti berbuah), dan setiap iblis berpegang pada prinsip ''ingarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani'' (semua elemen masyarakat menjalankan fungsinya, dari atasan sampai bawahan), karena itu kerajaanya ''toto titi tentrem kerto raharjo'' (kecukupan dalam segala bidang), padahal, seperti yang kita ketahui bersama, para iblis adalah pribadi pribadi yang tidak mengenal tuhan ataupun ajaran moral agama apapun. Tetapi, sejak masih anak anak, para iblis sudah didoktrin dengan pemahaman, bahwa: jika kamu mencuri, maka hartamu juga akan dicuri, jika kamu memukul, kamupun akan dipukul, jika mamu mencopet, kamupun akan dicopet, jika kamu membunuh, kamupun akan dibunuh, jika kamu mengganggu istri iblis lain, maka istrimupun akan diganggu, sampai pada: jika kamu muter musik kenceng kenceng yang membuat tetanggamu tidak bisa tidur, maka tidur kamu juga akan diganggu dengan suara musik yang mungkin lebih kenceng. Dengan pemahaman seperti demikian ini, yang sudah didoktrinkan semenjak para iblis itu masih balita, maka pemahaman ini sudah tertanam, larut dalam aliran darah, dan menyatu dalam dna mereka. Dan tiba tiba kerajaan iblis menjelma menjadi sebuah kerajaan yang paling aman di alam semesta ini. Ini bisa dibuktikan dengan tidak adanya kejahatan apapun di kerajaan iblis. Tidak ada pembunuhan, tidak ada perampokan, pencurian, tidak ada copet, garong, pemalsuan uang, oli atau merk dagang apapun, tidak ada vcd bajakan, apalagi korupsi. Ini adalah sebuah kerajaan yang aman sempurna. Bahkan kerajaan iblis tidak mempunyai polisi, hakim, jaksa, pengacara, tentara, bahkan mereka tidak punya hansip atau tukang ronda. Tidak punya gedung pengadilan, kuhp, atau penjara. Mereka tidak butuh itu semua. Hanya dengan akal sehat yang sederhana, mereka berhasil membentuk sebuah sistem masyarakat yang ternyata terbukti lebih bermoral daripada kita, manusia. saya tidak tahu menahu soal iblis sebenarnya, tapi cuma meminjam namanya untuk 'menyentil' hancurnya moral dinegara tercinta ini
Saturday, November 13, 2010
APA YANG SUDAH ANDA PERBUAT DALAM USIA SEKARANG ?
Usia ternyata mengubah persepsi orang, dan juga perilaku. Contoh yang paling sederhana adalah kegiatan fisik, psikis dan makanan. Saya misalkan, sewaktu SD sampai dengan mahasiswa senang olah raga keras. Senam palang dan ring, bela diri serta naik gunung. Semuanya dilakukan dengan senang hati, tak kenal waktu, tak kenal takut. Tanpa beban perasaan, dan makan apa saja tanpa pantangan. Di usia 40-an, olah raga saya beralih ke pusat-pusat kebugaran dan selanjutnya senam ringan, jogging dan sesekali cross country di perbukitan. Makan pun sudah mulai pilih-pilih. Menghindari makanan yang banyak mengandung gula, kolesterol dan asam urat. Sejalan dengan bertambahnya usia, beban psikis pun berubah. Perilaku dan pergaulan juga berubah. Jika dulu senang ke diskotik dan pesta pora, sekarang bahkan bisa pusing mendengar musik yang hiruk pikuk. Saya yakin anda dan kita semua, dalam kadar yang berbeda mengalami hal seperti itu.
Oleh sebab itu, sungguh tepat yang mengajarkan kita semua untuk mencermati 5 hal yang dapat dengan cepat mengubah perilaku manusia, yaitu kekuasaan, harta benda, teman pergaulan, penyakit dan usia. Dengan mengutip ajaran Kanjeng Nabi Muhammad dan gurunya, Al-Ghazali menyimpulkan bahwa kehidupan dunia ini sesungguhnya hanya terdiri dari tiga nafas saja. Satu nafas telah lewat membawa amal perbuatan yang dikerjakan tatkala menarik nafas itu. Satu nafas sedang dijalankan, dan satu nafas lagi belum tahu apakah kita bisa melaksanakan karena kemungkinan datangnya ajal saat sedang bernafas yang kedua tadi. Jika demikian halnya, maka secara hakikat, sesungguhnya hanya satu tarikan nafas saja yang kita miliki, bukan jam, bukan hari. Umur kita sesungguhnya hanyalah satu tarikan nafas.
Sehubungan dengan itu, orang tua Jawa sering bilang, kita harus senantiasa eling, tobat dan nyebut. Maknanya ialah selalu ingat kepada Gusti Allah {TUHAN}. Bertobat terus menerus, dan meski hanya dalam hati, menyebut asma Allah dalam setiap tarikan nafas, dalam setiap gerak dan langkah. Inilah cara kita dalam berlatih untuk selalu menghadirkan Allah{TUHAN} pada diri kita, di sepanjang usia kita. Berlatih “manunggaling kawula gusti”, berlatih menyatukan diri dengan kehendak dan ketentuan-ketentuan Illahi. Berlatih dalam menyelaraskan diri dengan sifat-sifat mulia Allah{TUHAN}. Dengan demikian, kita dapat memperoleh anugerah umur yang berkah, kesehatan yang berkah, teman pergaulan yang berkah, harta benda dan kekuasaan yang berkah. Memperoleh kebahagian dan kemuliaan hidup di dunia maupun di akhirat. Amiin.
Friday, November 12, 2010
untuk mengerti dan memaklumi sekitar
Bahwa tidak semua yang kau inginkan bisa kau dapat...
Tidak semua harapan & mimpimu bisa kau raih...
Mengedepankan keinginan semata karena ketidakmampuan bertahan pada satu keadaan, dan bertindak seperti yang kau mau, hanya akan menghasilkan sebuah amarah.
Sebenarnya...
bukanlah masalah mampu atau tidak mampu... tapi MAU atau TIDAK MAU.
Mau melihat dan bertoleransi pada hati orang lain..
Mau mengerti bahwa apa yang kau anggap baik,
belum menjadi jaminan kebaikan untuk orang lain..
Memahami dan mau membuka hati...
bahwa apa yang dia butuhkan bukanlah apa yang kau ingin suguhkan.
Bersikukuh pada kekerasan hatimu, hanya melahirkan sebuah kehampaan.. sebuah ketiadaan.
amarah dan EGO lah yang kan tampak nyata.
Belajar untuk mengerti dan memaklumi sekitarmu..
Belajar untuk mengerti bahwa isi kepalamu tidak dapat kau paksakan pada siapapun..
Setiap manusia punya rasa, keinginan & harapan masing-masing...
Indah jika semua itu dapat berjalan seiring..
Namun hanya pengertian yang dapat menyelesaikan sebuah perbedaan..
Mengerti bahwa dirinya.... bukanlah dirimu.
Bahwa keinginannya... bukanlah keinginanmu..
Tuhan tidak menciptakan manusia sama dan seragam..
Perbedaan tidak selalu menghasilkan perselisihan..
Perbedaan kadang membuat kita sadar bahwa hidup ini... berwarna.
Dari perbedaan dapat muncul sebuah pertikaian, namun dari perbedaan juga muncul sebuah kekuatan.
Pahamilah...
Belajarlah akan sebuah perbedaan..
Segala perbedaan itu kan membuat jauh & dekat, perbedaan akan menyesuaikan keadaan.
" KETIKA TUHAN YANG MAHA PENCIPTA MELAKUKAN REBOISASI ALAM SEMESTA RAYA"
Ketika Merapi menunjukkan kekuatannya.....hmmm...byyyaaaaaarrr......
percikan api dan magma vulkanik yang mencari jalan tuk keluar perlahan² memancar bagai tak terbendungkan ....
Disetiap debu yg bertebaran diudara...membalut desa2 dan kota yg dilaluinya..
hewan,pepohonan dan maunusia bertebaran menyelamatkan diri...
dan masih juga ada yang tak berdaya menghindar dari maut panas yang tak tertahankan ,memporak porandakan apa yang dilaluinya ...
Namun TUHAN MahaBijak & Maha mengerti ...
Dibalik Penderitaan pasti ada Kebahagiaan...
Dibalik Duka pasti ada Keindahan..
Ada hikmah dan hikmat dibalik semua itu..
dibalik Semuanya, TUHAN sungguh merencanakan suatu REBOISASI ALAM SEMESTA...
"SANG MAHA PENCIPTA"
Oleh: R. Ay.Tri Wahyuniati Subali Andi Firman,Sh,PhD
Arr. Musik: DANI YUDHANI GAMBIRO.
Vokal: SHELOMITA
Disetiap butir darah yang mengalir
Disetiap hentakan jantung yang berdetak.
Terpampang tanda-tanda kebesaranMu Tuhan.
Abdimu mengerti keagunganMu....
Disetiap hembusan nafasku yg mengalir.
Disetiap debu yang bertebaran diudara.
Bila gunung dan alam semestaKau hancurkan.
Tuhan berikanlah kekuatan....
Reff. Demi keajaiban penciptaanMu Tuhan.
Izinkanlah abdiMu bersujud di prantara waktu.
Agar jauh jiwa dari dosa masa silam.
Dekat hidayah dimasa depan......
Pabila kubersujud karna takut neraka.
Tuhan masukkan aku ke neraka yang kelam.
Pabila kubersujud mengharapkan surgaMu.
Tuhan jauhkan hamba dari surga....
Reff. Hanya padaMu TuhanYang Maha Pencipta.
Kupersembahkan seluruh jiwa ragaku.
Izinkanlah hamba bersujud sampai akhir hayatku.
Agar dapat berjumpa denganMu..............,
Photo
( ajaran Budi Pekerti Luhur )
( ajaran/kawruh yang berlandaskan atau mengedepankan keindahan BUDI PEKERTI )
Spiritualitas LOKAL telah waktunya kembali menjadi mercusuar penerang bagi para pencari kebenaran yang tulus.
Agama-agama Besar yang sekarang ada, akan mengalami seleksi alam yang akan lestari hanyalah agama yang substantif, hakiki, yang kental dengan KEBENARAN BATINIAH dan mengedepankan " BUDI PEKERTI LUHUR ".
Dalam konteks Islam bukan dlm pengertian sebuah label, atribut atau nama AGAMA mayoritas di negeri ini... “mazhab” yang akan bertahan di Nusantara hanyalah “mazhab” yang benar-benar mencerminkan makna dasar Islam, yaitu “ajaran KESELAMATAN, ajaran KEDAMAIAN” yang landasannya adalah KEWELAS ASIHAN.
Tanpa berpijak pada tindakan dan perbuatan kewelasasihan...hohohoho....siap siap saja dibendhu BETHORO KOLO....
Friday, November 5, 2010
MEMAHAMI EKSISTENSI TUHAN DI DALAM WEWARAH SYEKH SITI JENAR
Tulisan ini saya dasarkan pada Buku KISAH DAN AJARAN SYEKH SITI JENAR, karya MB RAHIMSYAH, Penerbit KARYA AGUNG Surabaya
Ketika semuanya belum ada yang ada hanyalah TUHAN saja....maka tidak ada apa pun juga......yang ada hanyalah, menurut istilah Albert Einstein, KEHAMPAAN YANG TIDAK TERBATAS YANG MERUPAKAN ENERGY YANG TIDAK TERBATAS YANG MERUPAKAN MAHACAHAYA YANG TIDAK TERBATAS YANG MERUPAKAN MAHAKASIH YANG TIDAK TERBATAS
Ketika SANG MAHA ENERGY TIDAK TERBATAS MAHA CAHAYA TIDAK TERBATAS MAHA KEHAMPAAN TIDAK TERBATAS menciptakan sesuatu, maka DIA mengambil bahan dari DIRINYA SENDIRI....... karena tak ada apa-apa selain DIRINYA SENDIRI .......
Ketika tercipta sudah segala sesuatu ini...seluruh alam semesta dengan seluruh isinya ini...termasuk manusia...dan di dalam hukum fana.......maka DIA MENJADI SANGKAN DARI SEGALA SESUATU INI YAITU ASAL MUASAL DARI SEGALA SESUATU INI JUGA MERUPAKAN PARAN DARI SEGALA SESUATU INI KE MANA SEGALA SESUATU INI AKAN BERAKHIR
Dari sebab itulah DIA diterima oleh ILMU KASAMPURNAN LUHUR KEJAWEN yang merupakan penerus Wewarah Syekh Siti Jenar sebagai SANGKAN PARANING DUMADI...ASAL MUASALTUJUAN SEGALA YANG TERCIPTA INI.....DIA BERADA DI DALAM SEGALA SESUATU INI...DIA BERADA MELIPUTI SEGALA SESUATU INI...DIA BERADA BERSAMA DENGAN SEGALA SESUATU INI........SEHINGGA EKSISTENSI TUHAN BERADA PADA SEGALA SESUATU INI JUGA.........TERMASUK DI DALAM DIRI MANUSIA.......
di dalam kesadaran tinggi bahwa segala sesuatu ini ada karena diadakan oleh TUHAN maka satu-satunya pikiran yang paling logis adalah mengakui DIA SEBAGAI PEMILIK DAN PENGUASA SELURUH ALAM SEMESTA DAN SELURUH ISINYA INI TERMASUK SELURUH JIWA RAGA MANUSIA INI.....SEHINGGA TIDAK ADA PIKIRAN LOGIS SEDIKIT PUN YANG MENDUKUNG EKSISTENSI EGO DAN EGOISME MANUSIA YANG MENGANGGAP DIRINYA SEBAGAI PUSAT SEGALA SESUATU INI......SIFAT EGOSENTRIS MANUSIA...........
Kenyataan yang paling logis ini apabila diterima oleh Sultan Demak....jatuhlah pamor Kesultanan Demak sebagai Negara Agama....dari sebab itu Beliau berkonspirasi untuk menumpas habis Syekh Siti Jenar dengan seluruh pengikut serta Wewarahnya secara politis.......
Syekh Siti Jenar pun menanggapinya secara politis juga...dan terucaplah ucapan yang sangat legendaris ini, "SYEKH SITI JENAR TIDAK ADA YANG ADA HANYALAH ALLAH SWT" ini adalah jawaban politis bukan jawaban yang keluar dari ROH dan IMAN SYEKH SITI JENAR ........
Semoga tulisan sederhana ini dapat menjadi bahan perenungan dan khalwat bagi siapa pun juga yang berjalan lurus menuju kepada SANGKAN PARANING DUMADI .....
dengan berserah diri total sumarah kepada TUHAN setiap detik setiap saat, komputer diri selalu stand by on line dengan MAHAKOMPUTERSEMESTA-NYA...
MEMAHAMI EKSISTENSI HIDUP MANUSIA DI DUNIA DALAM WEWARAH SYEKH SITI JENAR
Tulisan ini saya tulis berdasarkan Buku KISAH DAN AJARAN SYEKH SITI JENAR,
Karya MB RAHIMSYAH, Penerbit KARYA AGUNG Surabaya ......
Di dalam Babad Tanah Jawa gancaran Poerwaredja yang dikutip disebutkan
kang cinipta donya ngaran laya terciptanya dunia disebutkan sebagai kematian
jroning pati swarga nraka di dalam kematian inilah terdapat surga dan neraka
bagya cilaka pinanggih juga pertemuan dengan bahagia dan celaka
yeku gumelaring donya iya demikian itulah adanya hidup di dunia
cocok dalil Smarakandi cocok dengan paparan Smarakandi
analmayit pikutri (fikobri)
wa yajidu kalibahu
satuhune wong pejah sebenar-benarnya orang mati
rumaket jiwangga manggih jiwanya menemukan
geganjaran swarga lawan neraka ganjaran surga atau neraka
Hidup di dunia tidak lain dan tidak bukan adalah kematian...semua manusia yang hidup di dunia tidak lain dan tidak bukan adalah mayat-mayat yang bergentayangan, "ZOMBIE", yang berada di dalam surga atau neraka....surga adalah kebahagiaan, kesengsaraan adalah neraka.........orang kaya yang sengsara sesungguhnya berada di dalam neraka...orang miskin yang penuh kebahagiaan sesungguh-sungguhnya berada di dalam surga.......
ILMU KASAMPURNAN KEJAWEN "MATI SAJRONING URIP" ...
YAITU EGO, EGOISME, EGOSENTRIS KITA, KITA NONAKTIFKAN SAMPAI TITIK O ATAU ZERO ATAU KOSONG ATAU SUWUNG ......
Banyak orang bertanya bagaimana caranya? .......
CARANYA HANYA DENGAN :
- SABAR DARANA ARTINYA SABAR SESABAR-SABARNYA TANPA BATAS, WALAUPUN HARUS MENGHADAPI APA PUN JUA, WALAUPUN HARUS MENERIMA PERLAKUAN YANG BAGAIMANA PUN JUA, WALAUPUN HARUS MENERIMA KATA-KATA YANG BAGAIMANA PUN JUA
- RILA ATAU RELA APABILA KEHILANGAN APA PUN JUGA, KEHILANGAN HARTA BENDA, KEHILANGAN HARGA DIRI, KEHILANGAN NAMA BAIK, KEHILANGAN PEKERJAAN, KEHILANGAN KEPERCAYAAN, KEHILANAGN SEMUA YANG KITA CINTAI YANG KITA SAYANGI, KEHILANGAN DIRI KITA SENDIRI, KEHILANGAN NYAWA KITA SENDIRI SEPERTI SOCRATES...SEPERTI YESUS KRISTUS DARI NAZARETH...SEPERTI AL HALLAJJ...SEPERTI SYEKH SITI JENAR....dan juga mungkin seperti mBah Marijan Juru Kunci Gunung Merapi ......
- NARIMA ING PANDUMING URIP ATAU MENSYUKURI SEMUA ANUGERAH TUHAN YANG DIBERIKAN KEPADA KITA DALAM BENTUK APA PUN JUGA, DALAM BENTUK RAGA, ORANGTUA, STATUS SOSIAL, KEKAYAAN, REJEKI, JODOH, PEKERJAAN, KEPANDAIAN, KECERDASAN, WARNA KULIT, BANGSA, NEGARA, KETAMPANAN, KECANTIKAN, ANAK, LINGKUNGAN HIDUP, LINGKUNGAN PERGAULAN, KELEMAHAN, KEKURANGAN, CACAT, CELA, SIFAT-SIFAT BURUK, SIFAT-SIFAT BAIK PEMBAWAAN SEJAK LAHIR ........
- IKHLAS ARTINYA MELAKUKAN SEMUA YANG TERSEBUT DI ATAS ITU TANPA PAMRIH SEDIKIT PUN UNTUK KEPENTINGAN DIRI SENDIRI YAITU KEPENTINGAN UNTUK MASUK SURGA ATAU KEPENTINGAN UNTUK DAPAT TERHINDAR DARI SIKSAAN API NERAKA .......
MAKNA SPIRITUAL TEMBANG DOLANAN ILIR-ILIR
Kata-katanya demikian :
LIR ILIR, LIR ILIR, TANDURE WIS SUMILIR lir ilir, lir ilir, tanamannya sudah tumbuh subur
TAK IJO ROYO-ROYO, TAKSENGGUH PENGANTEN ANYAR sungguh sangat indah terhampar menghijau, seperti temantin baru
CAH ANGON, CAH ANGON, PENEKNA BLIMBING KUWI wahai, anak gembala, panjatkanlah buah belimbing itu
LUNYU LUNYU YA PENEKNA, TAKNGGO MASUH DODOTIRA panjatkanlah, biar licin sekali pun, untuk mencuci jarikmu
DODOTIRA DODOTIRA KUMITIR BEDHAH ING PINGGIR jarikmu robek di pinggir
DONDOMANA JLUMATANA, TAKNGGO SEBA MENGKO SORE jahitlah untuk saya pergunakan menghadap raja nanti sore
MUMPUNG JEMBAR KALANGANE selagi masih luas arenanya
MUMPUNG PADHANG REMBULANE selagi bulan masih bersinar terang
SUN SURAKA SURAK HORE aku pun bersorak gembira, bersorak horeee
Lagu tersebut di atas adalah lagu dolanan anak-anak yang dahulu setiap hari ditembangkan oleh anak-anak kecil dan anak-anak besar pada waktu sore hari menjelang malam. Mereka bermain di halaman rumah yang pada umumnya luas. Bergembira sampai kurang lebih jam makan malam.
Di sinilah letak kebijaksanaan para Leluhur Jawa. Mereka sungguh sangat mengerti mengenai laku hidup rohani dan tuntunan hidup rohani dari TUHAN yang selalu saja dibungkus di dalam SANEPA-SANEPA yang sangat halus sekali seperti halnya YESUS pun mengajar dengan mempergunakan CERITERA-CERITERA PERUMPAMAAN. Diturunkan di dalam bentuk tembang dolanan yang sederhana supaya mudah dihafal dan mudah diingat dari anak-anak kecil sampai orang-orang dewasa.
Ada pun makna spiritual Tembang ILIR ILIR adalah:
- ILIR adalah tepas besar yang dipergunakan untuk mendinginkan nasi yang baru saja diangkat dari tempat menanak nasi. Hal ini mengajarkan bahwa kita harus selalu mendinginkan atau angleremake pakarti hawa nafsu yang panas, supaya semua pola berpikir, pola bertutur kata, serta pola peri laku hidup kita sehari-hari tidak ditunggangi hawa nafsu, yang akan selalu menjerumuskan kita di dalam hidup tidak beriman kepada TUHAN.
- TANAMAN YANG TAMPAK TERHAMPAR MENGHIJAU mengajarkan apabila Iman sudah mulai tumbuh subur akan terwujudlah hidup manunggal utuh antara Roh Jiwa dan Raga, antara Raga Jiwa dan Roh. Roh memimpin seluruh pribadi, sehingga sungguh-sungguh terwujudlah hidup "LAHIR UTUSANING BATIN" kelahiran yang nampak adalah utusan batin satunya kata dan perbuatan satunya jiwa dan raga satunya Roh dan raga satunya dalam dan luar yang menumbuhkan PENGHARAPAN YANG TERANG BENDERANG AKAN HIDUP MENDATANG seperti halnya pengantin baru yang penuh harapan.
- CAH ANGON CAH ANGON PENEKNA BLIMBING KUWI ..... WAHAI, ANAK GEMBALA, PANJATKANLAH BUAH BELIMBING ITU menunjukkan dialog antara Roh dan Raga ... LUNYU LUNYU YA PENEKNA TAKNGGO MASUH DODOTIRA ... PANJATKANLAH, WALAU PUN LICIN SEKALI PUN UNTUK MENCUCI JARIK ATAU AGEMAN .... Roh membimbing Raga untuk mau bersusah payah menjalani laku spiritual untuk memetik sarana untuk membersihkan seluruh diri dari segala kekotoran dosa..... DODOTIRA DODOTIRA KUMITIR BEDHAH ING PINGGIR DONDOMANA JLUMATANA TAKNGGO SEBA MENGKO SORE.....ageman itu robek di pinggir jahitlah untuk saya pergunakan menghadap Raja nanti sore .... Roh membimbing raga untuk menjalani laku spiritual untuk mempersatukan untuk membuat utuh kembali bagian-bagian yang terpisah yang tidak menyatu sehingga manunggal menyatu untuk menghadap TUHAN DI DALAM LAKU SAMADI ... PADA WAKTU SEBA MENGHADAP RAJA SEMUA KAWULA HANYA DIAM SIAP APABILA SEWAKTU-WAKTU RAJA BERTITAH ATAU BERTANYA SESUATU KEPADANYA .... YANG DIMAKSUDKAN ADALAH MENJALANI LAKU SAMADI ... ATAU SEMEDI SEMELEH ING GUSTI ....
- MUMPUNG JEMBAR KALANGANE MUMPUNG PADHANG REMBULANE .... artinya selagi diberi kesempatan hidup yang luas dan bebas dan diberi Anugerah Limpahan Rahmat dan Berkat yang tak terbatas oleh TUHAN
- SUN SURAKA SURAK HOREE ........ Roh bersuka cita selalu bersyukur menyembah memuji memuliakan TUHAN atas semua Anugerah yang selalu dilimpahkan TUHAN kepada seluruh diri ini ...........
TUHAN SELALU MENYERTAI DAN MEMBIMBING KITA SEMUA.amin.....
Thursday, November 4, 2010
TAPA BRATA DI DALAM KEHIDUPAN SEHARI²
Sebaiknya orang hidup haruslah menjalani TAPA BRATA seperti di bawah ini:
- TAPANING BADAN, haruslah rendah hati, dan haruslah rajin berbuat kebaikan serta kebajikan
- TAPANING MANAH, "narima", tidakmenginginkan melakukan yang jahat-jahat
- TAPANING NAPSU, "rila" dan sabar di dalam menghadapi segala macam pencobaan dan penderitaan, mengampuni kesalahan orang lain
- TAPANING SUKMA, jujur, bersungguh hati, tidak jahil, tidak iri, tidak dengki, tidak suka mudah mencela orang lain
- TAPANING RASA, sabar di dalam segala kehendak dan sangat menyadari bahwa dirinya penuh dosa
- TAPANING CAHYA, haruslah selalu berusaha banyak berdiam diri di dalam "eneng", haruslah selalu berusaha banyak di dalam kondisi tenang tenteram hatinya "lerem tentrem" hatinya di dalam kondisi "ening" hening selalu...
- TAPANING GESANG, selalu waspada akan segala gerak hawa nafsu sendiri dan selalu "eling" bahwa kita adalah ciptaan yang sepantasnya taat patuh menyembah dan mengabdi kepada TUHAN......
- TAPANING KARNA (TELINGA), tidak mengikuti dorongan hawa nafsu, tidak senang mendengarkan semua hal yang buruk-buruk
- TAPANING GRANA (HIDUNG), tidak senang mencari-cari kesalahan dan keburukan orang lain
- TAPANING LESAN (MULUT), mengurangi makan, tidak senang bergosip membicarakan kejelekan orang lain
- TAPANING PURUSA (PENIS), mengurangi bersenggama, tidak senang selingkuh dengan siapa pun juga
- TAPANING ASTA (TANGAN), tidak senang mengambil yang bukan miliknya, dan tidak senang memukul atau menampar orang lain
- TAPANING SUKU (KAKI), tidak senang berjalan di jalan kejahatan, dan setiap saat senang berjalan di jalan laku samadi
TIDURLAH APABILA MAU MARAH (TURUA YEN AREP NESU)
DARIPADA TIDUR LEBIH BAIK BERJAGA (KATIMBANG TURU BECIK TANGI)
DARIPADA HANYA BERJAGA LEBIH BAIK MEMBUKA MATA (KATIMBANG TANGI BECIK MELEK)
DARIPADA HANYA MEMBUKA MATA LEBIH BAIK DUDUK (KATIMBANG MELEK BECIK LUNGGUH)
DARIPADA HANYA DUDUK LEBIH BAIK BERDIRI (KATIMBANG LUNGGUH BECIK NGADEG)
DARIPADA HANYA BERDIRI LEBIH BAIK BERJALAN (KATIMBANG NGADEG BECIK LUMAKU)
Itulah cara melakukan TAPA BRATA di dalam kehidupan kita sehari-hari supaya hidup selalu rahayu damai sejahtera penuh kasih sayang kepada sesama....